Believe in yourself.

Rabu, 10 Desember 2014

Sapardi Djoko Damono

Selamat malam;) ingin sharing mengenai puisi kesukaan saya karya Sapardi Djoko Damono, boleh kan?

Hujan Bulan Juni
karya: Sapardi Djoko Damono


Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan juni
Dihapuskannya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu



Hujan Dalam Komposisi,2
Sapardi Djoko Damono


Apakah yang kita harapkan dari hujan? Mula-mula ia di udara tinggi, ringan dan bebas; lalu mengkristal dalam dingin; kemudian melayang jatuh ketika tercium bau bumi; dan menimpa pohon jambu itu, tergelincir dari daun-daun, melenting di atas genting, tumpah di pekarangan rumah, dan kembali ke bumi.
Apakah yang kita harapkan dari hujan? Hujan juga jatuh di jalan yang panjang, menyusurnya, dan tergelincir masuk selokan kecil, mericik suaranya, menyusur selokan, terus mericik sejak sore, mericik juga di malam gelap ini.
Bercakap tentang lautan.
Apakah? Mungkin ada juga hujan yang jatuh di lautan.
Selamat tidur.


Cek musikalisasi puisi ini di https://soundcloud.com/umiyati-umaya/hujan-dalam-komposisi-2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar