Believe in yourself.

Kamis, 11 September 2014

Bahagia Saat Senja


            Salam untuk ibu tercinta.

From   : Bapak
            Date    : 19-07-2014
            10:11:23 Pm


Setiap kali aku melihat pesan singkat itu, satu hal dibenak-ku “Sanggupkah aku bila bapak tak disisi lagi?” rasa takut selalu hinggap bila mengingat apa yang sedang terjadi dikeluargaku. Aku merasa mengapa harus ada perpisahan?. Jika ada komunitas yang menolak perpisahan aku pasti ikut. Yakinlah, perpisahan itu sakit rasanya. Di pesan singkat itu bapak bilang “Ibu tercinta” jika masih cinta mengapa ingin pisah? Aku ingin sekali menolak, aku ingin menjadi pemberontak di sini! Tapi posisiku saat ini sangat tidak memungkinkan untuk menjadi pemberontak, aku tahu bahwa aku hanya seorang anak yang tak tahu apa-apa tentang masalah ini.


****

 




Pagi ini cerah, matahari menyambutku dengan cahaya keemasannya, aku merasa matahari ingin aku tersenyum. Namun, karena pesan semalam aku merasa mood-ku hancur. Kepalaku pusing karena tidak tidur semalaman, perutku mual karena naik kopaja pagi ini, padahal biasanya aku tak merasakan apa-apa. Saat sampai dikelas, seperti biasa aku langsung duduk ditempatku, walau sebenarnya belum bell masuk kelas. Kubuka handphone-ku, melihat pesan yang semalam. Hatiku berkecamuk, mataku perih, kenapa aku cengeng? Dulu aku tak selemah ini. Oke ini bukan aku,

Kring – Kring – Kring

            Aktivitasku tadi terhenti karena bell masuk berbunyi. Pelajaran pertama pelajaran Bahasa Indonesia, pelajaran kesukaanku. Saat pelajaran berlangsung, kepalaku terasa seperti teryimpa beban berat, perutku mual, pandanganku seolah berputar, tapi suhu tubuhku normal. Entah apa namanya yang kurasakan sekarang, sampai akhirnya aku dibawa ke UKS (Unit Kesehatan Sekolah). Tempatnya sepi, hening, bercahaya remang, namun cukup untuk tempat istirahat. Aku tertidur hingga bell istirahat berbunyi. Suaranya yang keras membuatku kaget.  Beberapa menit setelah bell selesai berbunyi beberapa temang sekelasku datang. Mereka membawa makanan serta minuman untukku, dan juga untuk mereka masing-masing, yang tentunya kami makan bersama-sama. Disini aku merasa ada kehangatan yang tak bisa ku dapatkan dirumah.



****
 



Sebulan telah berlalu, bapak dan ibu sudah kembali sepeti semula, aku senang. Tentu. Sebulan yang lalu adalah pengalaman yang tak bisa dilupakan. Aku mengeluarkan berbangai macam emosi; Sebal, marah, sedih, terharu dan sekarang aku merasakan bahagia. Matahari sudah bisa melihat aku tersenyum di pagi hari. Senja adalah saksi bisu kebahagiaanku saat ini, senja juga yang melihat aku sedang tersenyum sambil menuntun jemari tanganku menari-nari di atas keyboard, menuliskan lebih dari 500 kata di dalam cerpen ini.



-The End-





Thanks for reading ;)
-Umiyati             

Jumat, 05 September 2014

Hobby hobby hobby-_-

Hai;) suka baca novel? Kalo gue jelas suka banget, baca novel itu hobi gue dari kelas 1 smp, dan novel-novel yang udah gue baca udah 40 lebih, kenapa baru 40 lebih? karena hobi gue yang satu ini nyokap ngga setuju, berawal dari sering pinjem buku temen. Pas dirumah lagi seru-serunya baca gue kena omel, segala ngancem mau bakar bukunya-_-hari hari berikutnya gue baca novel disekolah doang, atau kalo nekat malem malem setelah nyokap tidur :D Hahahahaha *tawa kemenangan*
Sebenernya agak durhaka, tapi gimana lagi? gue jatuh cinta sama dunia membaca;;) nah suatu ketika nih gue ke gramed sama temen se-hobi gue. disitu ngilernya bukan kepayang. Gue suka aroma buku-buku baru ini, aromanya khas.. Sandainya nyokap setuju sama hobi yang satu ini:( tapi selaaaawwww lama kelamaan nyokap gue jinak niihh (dikata binatang kali ah-_-) maksudnyaaaa, lama lama ngga ngomel lagi;D *yuuhhuuuu* seiring berjalan nya waktu, mengalirnya air, mendaratnya pesawat, terbang nya burung dara, Ibuku tercinta mengizinkan;;) Suatu kehormatan besar yekaannn, biasanya lagi baca diomelin eh sekarang udah selo selo ajaa....
Eh daripada makin ngaco dan makin ngalor ngidul ngga jelas gini, I just want to say See Youuu!!!!!